Mei 2009 Ekspor US$ 111,20 juta, Impor US$ 5,78 juta
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
EKSPOR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN MEI 2009 MENCAPAI US$ 111,20 JUTA
- Pada bulan Mei 2009 nilai ekspor Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan harga Free On Board (FOB) mencapai US$ 111,20 juta, dengan ekspor timah sebesar US$ 92,01 juta dan non timah sebesar US$ 19,18 juta.
- Pada periode Januari-Mei 2009 ekspor timah ke Singapura mencapai angka terbesar yaitu US$ 343,14 juta atau 91,38 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Malaysia US$ 18,65 juta (4,97 persen), China US$ 6,02 juta (1,75 persen), Republik Korea US$ 3,28 juta (0,96 persen) dan Jepang US$ 2,49 juta ( 0,73 persen).
- Selama periode Januari-Mei 2009, komoditi ekspor non timah terbesar Kepulauan Bangka Belitung adalah golongan minyak atau lemak hewani/nabati yaitu sebesar US$ 26,55 juta (33,19 persen); diikuti karet dan barang-barang dari karet US$ 8,06 juta (10,07 persen); kopi, teh dan rempah US$ 6,32 juta (7,90 persen); hasil perikanan dan olahan US$ 3,96 juta (4,96 persen); bijih logam dan sisa-sisa logam US$ 3,75 juta (4,69 persen) dan garam, sulfur, tanah dan batu US$ 2,63 juta (3,28 persen).
- Ekspor non timah ke China secara kumulatif Januari-Mei 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$ 24,84 juta atau memberikan kontribusi terbesar yaitu 31,06 persen terhadap total ekspor non timah, diikuti Malaysia sebesar US$ 15,48 juta (19,36 persen), Australia US$ 10,35 juta (12,95 persen), Singapura US$ 9,23 juta (11,54 persen),Vietnam US$ 6,71 juta (8,39 persen), India US$ 5,71 juta (7,14 persen), UEA US$ 2,51 juta (3,13 persen) dan Jepang US$ 1,13 juta (1,41 persen). Kontribusi kedelapan negara tersebut mencapai 94,98 persen dari total ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
IMPOR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN MEI 2009 MENCAPAI US$ 5,78 JUTA
- Pada bulan Mei 2009 nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai US$ 5,78 juta atau naik 24,97 persen dibanding bulan April 2009 yang sebesar US$ 4,63 juta. Peningkatan nilai impor tersebut disebabkan oleh naiknya impor baik migas maupun non migas. Impor migas naik 23,88 persen dari US$ 1,35 juta menjadi US$ 1,67 juta, sementara impor non migas naik 25,42 persen dari US$ 3,28 juta menjadi US$ 4,11 juta.
- Dilihat dari kontribusi terhadap total impor non migas bulan Januari-Mei 2009, golongan alat angkutan laut (HS 89) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar US$ 8,09 juta (61,37 persen), diikuti ketel dan mesin (HS 84) sebesar US$ 3,20 juta (24,30 persen), barang-barang besi dan baja (HS 73) sebesar US$ 0,81 juta (6,16 persen), karet dan barang-barang dari karet (HS 40) sebesar US$ 0,39 juta (2,97 persen), mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 0,31 juta (2,32 persen), produk keramik (HS 69) sebesar US$ 0,15 juta (1,14 persen), dan kaca & barang dari kaca (HS 70) sebesar US$ 33,02 ribu (0,25 persen). Kontribusi ketujuh golongan barang non migas tersebut mencapai 98,51 persen dari total impor non migas.
- Pada periode Januari-Mei 2009, lima negara pemasok barang impor terbesar adalah Thailand, Vietnam, China, Malaysia dan Singapura. Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Thailand selama periode Januari- Mei 2009 mencapai US$ 6,91 juta atau 40,64 persen dari total impor, diikuti Vietnam sebesar US$ 3,41 juta (20,07 persen), China sebesar US$ 2,41 juta (14,18 persen), Malaysia sebesar US$ 2,30 juta (13,50 persen) dan Singapura sebesar US$ 1,69 juta (9,94 persen). Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 98,34 persen terhadap keseluruhan impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.