Abstraksi
EKSPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN MARET 2012 MENCAPAI US$ 167,1 JUTA
Nilai ekspor dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Maret 2012 mencapai US$167,1 juta
(berdasarkan harga Free On Board, FOB), turun hingga 17,7 persen dibanding nilai ekspor bulan
Februari 2012 yang mencapai US$203 juta. Total ekspor tersebut terbagi atas ekspor timah sebesar
US$155,7 juta dan non timah sebesar US$11,4 juta.
Timah merupakan ekspor terbesar yaitu berperan 75,6 persen dari total ekspor Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung selama periode Januari-Maret 2012. Tujuan utama ekspor timah adalah Singapura yang
mencapai US$108,7 juta atau 68,2 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Malaysia US$11,0 juta
(8,4 persen), Belanda US$12,4 juta (5,5 persen), Jepang US$6,6 juta (3,6 persen) dan Cina US$0,9 juta
(3,0 persen).
Komoditi utama penyumbang ekspor non timah terbesar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama
bulan Januari-Maret 2012 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 digit adalah golongan minyak
atau lemak hewani dan nabati yaitu sebesar US$25,25 juta (20,2 persen), diikuti golongan karet dan
barang-barang dari karet US$20,6 juta (16,5 persen); kopi, teh dan rempah US$3,5 juta (2,8 persen);
hasil perikanan dan olahan US$1,7 juta (1,4 persen); garam, sulfur, tanah dan batu US$0,4 juta (0,3
persen) dan ampas/sisa dari industri makanan US$0,3 juta (0,2 persen).
Ekspor non timah selama periode Januari-Maret 2012 ke Jepang mencapai angka terbesar yaitu US$74,4
juta, memberikan kontribusi terbesar dengan ekspor lada putih dan crude palm oil sebesar 59,6 persen
terhadap total ekspor non timah, diikuti Malaysia US$25,9 juta (20,8 persen) dengan hasil perikanan dan
olahan, China US$19,8 juta (15,8 persen) dengan technically specified natural rubber, Singapura US$1,7
juta (1,4 persen), India US$1,1 juta (0,9 persen), Vietnam US$0,8 juta (0,7 persen) dan Pakistan US$0,5
juta (0,4 persen).
IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN MARET 2012 MENCAPAI US$8,2 JUTA
Nilai Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Maret 2012 tercatat pada US$8,2 juta, naik
sebesar 55,8 persen dibanding bulan Februari 2012 yang hanya sebesar US$5,3 juta.
Total nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama bulan Januari-Maret 2012 mencapai
US$17,4 juta, naik 87,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar
US$9,3 juta. Peningkatan nilai impor tersebut disebabkan oleh naiknya impor non migas hingga sebesar
122,6 persen dari US$6,8 juta menjadi US$15,2 juta dengan kontribusi nilai impor Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yaitu sebesar 87,2 persen. Sedangkan impor migas mengalami penurunan sebesar 10,2
persen dari US$2,5 juta menjadi US$2,2 juta.
Selama bulan Januari-Maret 2012 yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total impor non migas
adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dengan kontribusi sebesar US$5,3 juta (34,8
persen); diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$5,0 juta (33,0 persen); pupuk (HS 31)
sebesar US$4,0 juta (26,5 persen); mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$0,4 juta (2,7 persen);
karet dan barang-barang dari karet (HS 40) sebesar US$0,2 juta (1,2 persen) dan produk keramik (HS
69) sebesar US$44,3 ribu (0,3 persen).
Lima negara pemasok barang impor terbesar selama periode Januari-Maret 2012 adalah Malaysia,
Republik Korea, Belanda, China dan Vietnam. Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Malaysia
selama periode Januari-Maret 2012 mencapai angka terbesar yakni US$5,0 juta atau 28,5 persen dari
total impor, diikuti Republik Korea sebesar US$4,4 juta (25,1 persen), Belanda sebesar US$3,5 juta (20,2
persen), China sebesar US$1,5 juta (8,5 persen) dan Vietnam sebesar US$1,0 juta (5,8 persen).