Ekonomi Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2015 Tumbuh 4,08%, Melambat Sejak 4 Tahun Terakhir
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp60,99 triliun dan PDRB per Kapita mencapai Rp44,43 juta. Sementara PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp45,96 triliun.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 tumbuh sebesar 4,08 persen, melambat bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,67 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,78 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 7,03 persen.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2015 bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,28 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,70 persen.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan IV-2015 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 1,32 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2015. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh membaiknya kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik; Pengadaan Air; Konstruksi serta semakin menggeliatnya beberapa lapangan usaha jasa. Dari sisi pengeluaran, adanya Hari Besar Keagamaan seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi Muhammad, Natal serta Tahun Baru, adanya kegiatan pilkada serentak di 4 kabupaten yang mendorong peningkatan aktivitas organisasi sosial dan partai politik, adanya penyerapan anggaran pemerintah yang dimaksimalkan pada triwulan ini untuk belanja modal, belanja barang dan jasa serta belanja pegawai, adanya pembangunan konstruksi seperti pembangunan talud, perbaikan dan pelebaran jalan, rumah sakit, tempat ibadah, dan perumahan, serta peningkatan ekspor barang dan jasa menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya.
- Pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera tahun 2015 hanya mencapai 3,54 persen, cenderung melambat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 4,58 persen. Adanya bencana kabut asap, kemarau panjang, kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik menjadi faktor-faktor penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global dan turunnya harga minyak mentah dunia membawa dampak bagi Indonesia termasuk wilayah Sumatera.