Pada Februari 2022 Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 2,08 persen dengan IHK 109,20. Dari 90 kota IHK, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dengan IHK sebesar 107,17 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,29. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 2,08 persen dengan IHK sebesar 109,20 dan terendah terjadi di Palembang, Palangka Raya, dan Tarakan sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 107,54, 108,50, dan 108,41.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,82 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,69 persen; kelompok transportasi sebesar 0,44 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,21 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,69 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen. Kelompok kesehatan serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.Tingkat deflasi tahun kalender Februari 2022 sebesar 1,55 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 1,07 persen.Kelompok energi pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar 0,21 dengan IHK sebesar 103,12. Sementara itu, komponen bahan makanan pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar 7,86 persen dengan IHK 110,02.