Pada Februari 2022 Kota Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,53 persen dengan IHK 107,89. Dari 90 kota IHK, 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dengan IHK 107,17 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen dengan IHK 106,29. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dengan IHK 109,20 dan terrendah di Palembang, Palangka raya, dan Tarakan sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 107,54, 108,50, dan 108,41.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada 2 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,22 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,27 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin sebesar 0,48 persen; kelompok transportasi sebesar 0,05 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,78 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen. Kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks. Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2022 adalah sebesar 0,68 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) adalah sebesar 3,44 persen.Kelompok energi pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 103,65. Sementara itu, komponen bahan makanan juga mengalami deflasi sebesar 3,38 persen dengan IHK 114,00.