Pada Januari 2021 Kota Tanjungpandan mengalami inflasisebesar 1,03 persen dengan IHK 107,74. Dari 90 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 105,54 dan terendah terjadi di Balikpapan dan Ambon sebesar 0,02 persen. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 103,86 dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,16.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,29 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,31 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,15 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,81 persen. Sebagian kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi, yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,80 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,52 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 2,69 persen.Kelompok energi pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 1,39 persen dengan IHK sebesar 102,59. Sementara itu, komponen bahan makanan pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 2,98 persen dengan IHK 111,79.
