Pada Desember 2020 Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 1,49 persen dengan IHK 106,64. Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 107,85 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 102,47. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 105,52.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,71 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,42 persen; kelompok transportasi sebesar 1,08 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,05 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen. Sebagian kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen. Sementara itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 2,11 persen.Kelompok energi pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 101,18. Sementara itu, komponen bahan makanan pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 4,28 persen dengan IHK 108,55.