Triwulan I, 2018 Ekonomi Bangka Belitung Tumbuh 2,46%
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp17.791 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp12.629 miliar.
- Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2018 tumbuh 2,46 persen, mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan I-2017 (y-on-y) yang sebesar 6,42 persen. Dari sisi produksi, perlambatan kinerja perekonomian disebabkan karena dua lapangan usaha yang mempunyai kontribusi besar mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) yakni lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan. Sementara dari sisi pengeluaran, perlambatan kinerja perekonomian dipengaruhi oleh kinerja ekspor luar negeri yang terkontraksi pada triwulan I-2018.
- Bila dibandingkan dengan triwulan IV-2017 (q-to-q), ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2018 turun sebesar -0,34 persen. Dari sisi produksi, penurunan kinerja perekonomian terjadi pada beberapa lapangan usaha yang mempunyai kontribusi besar terhadap perekonomian Kepulauan Bangka Belitung seperti lapangan usaha perkebunan, pertambangan dan penggalian, industri logam dasar, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Dari sisi pengeluaran, ekspor Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I-2018 juga mengalami kontraksi akibat adanya kebijakan terkait perubahan penerbitan izin ekspor luar negeri. Selain itu, pengeluaran pemerintah di triwulan I-2018 juga mengalami kontraksi dibanding triwulan IV-2017.
- Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan I-2018 mencapai Rp775.582 miliar atau sekitar 21,54 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan I-2018 mencapai Rp539.636 miliar. Pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera pada triwulan I-2018 turun sebesar -0,68 persen (q-to-q), tetapi secara y-on-y tumbuh sebesar 4,37 persen. Sementara PDRB Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,29 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,49 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia.