September 2011, Ekspor US$ 115,8 Juta, Impor US$ 12,0 Juta
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
EKSPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN SEPTEMBER 2011 MENCAPAI US$115,8 JUTA
- Nilai ekspor dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan September 2011 mencapai US$115,8 juta (berdasarkan harga Free On Board, FOB), dengan ekspor timah sebesar US$99,1 juta dan non timah sebesar US$16,7 juta.
- Timah sebagai ekspor terbesar mencakup 75,3 persen dari total ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama periode Januari-September 2011. Tujuan utama ekspor timah adalah Singapura yang mencapai US$1.197,2 juta atau 69,5 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Malaysia US$119,6 juta (6,9 persen), Belanda US$112,5 juta (6,5 persen), Taiwan US$68,1 juta (4,0 persen) dan Jepang US$64,3 juta (3,7 persen). Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 90,7 persen dari total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
- Komoditi ekspor non timah terbesar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama periode Januari- September 2011 adalah golongan minyak atau lemak hewani dan nabati yaitu sebesar U$122,0 juta (21,6 persen), diikuti karet dan barang-barang dari karet U$72,9 juta (12,9 persen); kopi, teh dan rempah U$15,0 juta (2,7 persen); hasil perikanan dan olahan U$5,9 juta (1,0 persen); bijih logam dan sisa-sisa logam US$3,3 juta (0,6 persen) dan garam, sulfur, tanah dan batu US$3,1 juta (0,6 persen). Kontribusi keenam golongan barang non timah tersebut mencapai 39,4 persen dari total ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
- Ekspor non timah selama periode Januari-September 2011 ke Australia mencapai angka terbesar yaitu US$139,4 juta atau memberikan kontribusi terbesar yaitu 24,7 persen terhadap total ekspor non timah, diikuti Vietnam US$125,2 juta (22,2 persen), Jepang US$92,5 juta (16,4 persen), Singapura US$65,9 juta (11,7 persen), China US$61,6 juta (10,9 persen), Malaysia US$51,6 juta (9,2 persen) dan India US$8,8 juta (1,6 persen). Kontribusi ketujuh negara tersebut mencapai 96,6 persen dari total ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN SEPTEMBER 2011 MENCAPAI US$12,0 JUTA
- Nilai Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan September 2011 tercatat pada US$12,0 juta atau naik 59,5 persen dibanding bulan Agustus 2011 yang sebesar US$7,5 juta
- Secara kumulatif nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama periode Januari-September 2011 mencapai US$45,0 juta atau turun 13,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$51,9 juta. Penurunan nilai impor tersebut disebabkan oleh turunnya impor non migas sebesar 31,7 persen dari US$46,0 juta menjadi US$31,4 juta, sedangkan impor migas mengalami peningkatan sebesar 127,9 persen dari US$5,9 juta menjadi US$13,5 juta.
- Golongan barang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total impor non migas bulan Januari- September 2011 adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung (HS 89) dengan kontribusi sebesar US$17,0 juta (54,0 persen), diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$10,0 juta (32,0 persen), barang-barang besi dan baja (HS 73) sebesar US$1,4 juta (4,5 persen), mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$1,2 juta (3,9 persen), pupuk (HS 31) sebesar US$0,6 juta (2,0 persen) dan karet dan barang-barang dari karet (HS 40) sebesar US$0,6 juta (2,0 persen). Kontribusi keenam golongan barang non migas tersebut mencapai 98,2 persen dari total impor non migas.
- Lima negara pemasok barang impor terbesar selama periode Januari-September 2011 adalah Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Jepang. Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Thailand selama periode Januari-September 2011 mencapai angka terbesar yakni US$13,5 juta atau 30,0 persen dari total impor, diikuti Malaysia sebesar US$12,0 juta (26,7 persen), Singapura sebesar US$10,8 juta (23,9 persen), Vietnam sebesar US$4,5 juta (10,1 persen) dan Jepang sebesar US$1,9 juta (4,2 persen). Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 94,8 persen terhadap keseluruhan impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.