Februari 2009 Ekspor US$ 124,5 juta, Impor US$ 2,6 juta
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
EKSPOR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN FEBRUARI 2009 MENCAPAI US$ 124,5 JUTA
- Pada bulan Februari 2009 nilai ekspor Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan harga Free On Board (FOB) mencapai US$ 124,5 juta, dengan ekspor timah sebesar US$ 113,6 juta dan non timah sebesar US$ 10,9 juta.
- Pada periode Januari-Februari 2009 ekspor timah ke Singapura mencapai angka terbesar yaitu US$ 152,4 juta atau 92,00 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Malaysia US$ 11,0 juta (6,67 persen), Jepang US$ 1,1 juta (0,73 persen) dan Republik Korea US$ 1,1 juta (0,72 persen).
- Selama periode Januari-Februari 2009, komoditi ekspor terbesar Kepulauan Bangka Belitung adalah golongan minyak atau lemak hewani/nabati yaitu sebesar US$ 11,2 juta (54,76 persen); diikuti kopi, teh dan rempah US$ 3,4 juta (16,48 persen); bijih logam dan sisa logam US$ 2,2 juta (10,87 persen); hasil perikanan dan olahan US$ 1,8 juta (8,85 persen); karet dan barang-barang dari karet US$ 1,4 juta (6,75 persen) dan garam, sulfur, tanah dan batu US$ 0,5 juta (2,26 persen). Ekspor non timah ke Malaysia secara kumulatif Januari-Februari 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$ 6,0 juta atau memberikan kontribusi terbesar yaitu 29,49 persen terhadap total ekspor non timah, diikuti India sebesar US$ 6,0 juta (29,25 persen), China US$ 3,0 juta (14,68 persen), Singapura US$ 1,7 juta (8,11 persen), Belanda US$ 0,9 juta (4,40 persen), Jepang US$ 0,7 juta (3,27 persen), Uni Emirat Arab (UEA) US$ 0,5 juta (2,23 persen) dan Vietnam US$ 0,4 juta (2,11 persen). Kontribusi kedelapan negara tersebut mencapai 93,53 persen dari total ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
IMPOR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BULAN FEBRUARI 2009 MENCAPAI US$ 2,6 JUTA
- Selama periode Januari-Februari 2009 nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai US$ 5,7 juta atau turun 45,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2008 yang sebesar US$ 10,6 juta. Penurunan nilai impor tersebut disebabkan oleh turunnya impor baik migas maupun non migas. Impor migas turun 86,21 persen dari US$ 4,3 juta menjadi US$ 0,6 juta, sementara impor non migas turun 18,32 persen dari US$ 6,3 juta menjadi US$ 5,1 juta.
- Dilihat dari kontribusi terhadap total impor non migas bulan Januari-Februari 2009, golongan ketel dan mesin (HS 84) memberikan kontribusi terbesar yaitu US$ 2,1 juta (40,75 persen), diikuti alat angkutan laut (HS 89) sebesar US$ 2,1 juta (40,59 persen), barang-barang besi dan baja (HS 73) sebesar US$ 0,5 juta (9,84 persen), karet dan barang-barang dari karet (HS 40) sebesar US$ 0,2 juta (4,75 persen), produk keramik (HS 69) sebesar US$ 69,7 ribu (1,36 persen), Perekat, enzym (HS 35) sebesar US$ 27,8 ribu (0,54 persen), dan mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 15,2 ribu (0,30 persen). Kontribusi ketujuh golongan barang non migas tersebut mencapai 98,14 persen dari total impor non migas.
- Pada periode Januari-Februari 2009, lima negara pemasok barang impor terbesar adalah Thailand, China, Singapura, Malaysia dan Vietnam. Impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Thailand selama periode Januari- Februari 2009 mencapai US$ 2,2 juta atau 39,24 persen dari total impor, diikuti China sebesar US$ 1,4 juta (23,89 persen), Singapura sebesar US$ 0,8 juta (13,71 persen), Malaysia sebesar US$ 0,7 juta (11,91 persen) dan Vietnam sebesar US$ 0,6 juta (10,38 persen). Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 99,14 persen terhadap keseluruhan impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.