Pada September 2019 terjadi inflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 145,61.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,07 persen; kelompok sandang sebesar 0,37 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,78 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2019 sebesar 2,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2019 terhadap September 2018) sebesar 4,35 persen.Komponen harga yang diatur pemerintah dan komponen inti pada September 2019 mengalami inflasi sebesar 1,06 persen dan 0,44 persen. Di lain sisi komponen bergejolak inflasi justru mengalami deflasi sebesar 1,66 persen. Dari 82 kota IHK, 70 kota mengalami deflasi dan hanya 12 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,91 persen dengan IHK sebesar 139,48 dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 136,36. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94 persen dengan IHK sebesar 144,61 dan terendah di kota Surabaya sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 137,13.
