Pada Agustus 2019 terjadi deflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 145,48.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,45 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang lainnya mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,20 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; kelompok sandang sebesar 0,59 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen.Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2019 sebesar 2,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 4,31 persen.Komponen inti pada Agustus 2019 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen. Di lain sisi, komponen harga yang diatur pemerintah dan komponen bergejolak justru mengalami deflasi sebesar 1,08 dan 0,51 persen. Dari 82 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kudus sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 144,56 dan terendah terjadi di Pare-Pare sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 132,02. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,10 persen dengan IHK sebesar 136,38 dan terrendah di kota Tegal sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 134,22.